top of page

Semoga Allah Merahmatimu

  • langitaksara
  • Oct 13, 2016
  • 3 min read

sumber foto : justbesplendid.tumblr.com

Secara garis besar tentang kata “rahmat” yang Allah berikan kepada hambaNya, dibagi menjadi dua. Rahmat umum yang Allah berikan pada seluruh makhlukNya dan rahmat khusus hanya untuk hambaNya yang bertakwa. Seperti dalam kalimat yang sering kita ucapkan sehari-hari, “Arrahmaanirrahiim”. Rahmat punya banyak turunan arti, ia berupa kasih sayang, karunia, cinta, kelembutan hati, dan segala banyak hal yang merupakan kebaikan.

“Semoga Allah selalu merahmatimu.”

Mendoakanmu bukan sekadar agar engkau selalu merasakan nikmatnya kebahagiaan. Bahagia atau kesenangan secara harfiah. Tapi, mendoakanmu agar kau pun bisa merasakan manisnya kesabaran saat Allah beri ujian dalam bentuk kesakitan, kelelahan, kesedihan, dan kekecewaan. Karena rahmat Allah atau (di sini kukatakan sebagai) kasih sayang lebih besar dari seorang ibu. Ibumu pasti pernah marah, tapi amarahnya adalah bentuk kasih sayang terhadapmu. Ibu mana yang marah tanpa alasan. Begitu pula ketika Tuhan memberikan ujian. Dibalik kesedihan yang teramat dalam, ada kebahagiaan tanpa batas menanti.

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 100 rahmat, Dia menurunkan satu rahmat kepada jin , manusia, binatang ternak dan kepada singa. Dengan satu rahmat itu maka, di antara mereka saling melindungi, saling mengasihi dan dengan satu rahmat itu binatang buas melindungi anaknya, Dan Allah mengakhirkan turunnya 99 rahmat lainnya. Dan akan diberikan kepada hamba-Nya pada hari kiamat. (H.R Muslim).

Kita mungkin sudah dan sedang merasakan dengan hanya satu rahmat dariNya, betapa besar kebahagiaan yang kita miliki di dunia ini, apalagi 99 rahmat dariNya di akhirat nanti. Ah, aku kira kita pun belum seutuhnya merasakan satu rahmat itu.

Tak ada dusta bagiNya, jelas seperti yang telah Allah janjikan. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku). Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

Maka kudoakan untukmu selalu, terkhusus kepada orang-orang yang kukasihi karenaNya karena mereka begitu membekas di hati. “Semoga Allah selalu merahmatimu.”. Bukan lagi sepotong doa sebagai penyalur rasa rindu. Melainkan sebagai bentuk kecintaanku padamu, bahwa aku pun menginginkan dirimu hidup dalam keadaan terbaik yang Allah berikan. Tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.

Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya untukmu. Agar kau pun merasakan bahagia di kala ujian sedang menimpa, sebagai bentuk rahmat dariNya, dengan limpahan kesabaran yang Allah berikan padamu. Agar kau benar-benar merasakan manisnya kebahagiaan lewat keresahan hati, kekecewaan, kesedihan, dan kelelahan berkepanjangan, sebagai bentuk rahmat dariNya. Agar tak ada lagi pertanyaan, “mengapa harus aku?”, karena tentu kau sudah paham bagaimana Allah menyayangimu. Seperti gelas tembikar yang harus melewati pembakaran di dalam oven setinggi 1300 derajat Celsius dengan waktu yang lama untuk menjadi gelas tembikar yang kuat dan kokoh, serta bermanfaat untuk orang banyak. Maka, bersyukurlah ketika Allah berikan ujian, karena ia merupakan salah satu rahmat untukmu. Bahwa Allah mungkin tengah memberikan rahmat khusus berupa sayangNya untukmu yang akan Ia turunkan di hari akhir nanti. Bersyukurlah agar Allah tambahkan nikmat untukmu.

“Semoga Allah selalu merahmatimu”. Hingga salah satu dari kita Allah panggil, sepenggal doa ini masih bisa diterbangkan pada langit. Agar kita selamat dan bisa merasakan 99 rahmatNya nanti.

“Semoga Allah selalu merahmatimu”. Selantun doa yang tulus, yang dipanjatkan Ummar kepada sahabat kesayangannya, Abu Bakar r.a., di tengah keresahan dan carut marutnya keadaan yang sedang Umar alami. Bahwa sepenggal doa dapat menghantarkan rindu-rindu yang tak akan pernah bertemu.

“Semoga Allah selalu merahmatimu”. Jangan pernah menyerah dalam rahmat Allah, ketika kau merasa betapa hina dan kotornya diri ini. Jangan pernah menyerah untuk menggapai rahmatNya, ketika tengah berada di dasar jurang keterpurukan sekalipun, kehinaan yang amat sangat, hingga menghukum diri sendiri pun tak lagi cukup. Ingatlah bahwa Allah Maha Luas dan Besar AmpunanNya. Melebihi dosa-dosa seluruh makhluk di bumi (Nouman Ali Khan).


 
 
 

Comments


FOLLOW ME

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black Pinterest Icon
  • Black YouTube Icon

STAY UPDATED

POPULAR POSTS

TAGS

  • logo web 200x200
  • White Facebook Icon
  • White Instagram Icon

© 2023 by Annie Branson. Proudly created with Wix.com

bottom of page